Sifat & Penggunaan Unsur Logam dan Non logam (2012)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berbagai
jenis bahan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam
industri. Penggunaannya pun sangat bergantung pada sifat-sifat dari
bahan tersebut. Di samping bermanfaat, beberapa unsur atau senyawa juga
dapat bersifat racun bagi kesehatan atau lingkungan. Pada
awalnya, unsur hanya digolongkan menjadi logam dan nonlogam. Hal
inilah yang dikemukakan oleh Lavoisier. Hingga saat ini diketahui
terdapat kurang lebih 118 unsur di dunia.
Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk mengetahui sifat-sifat dan cara
pengolahan dari berbagai unsur dan senyawa, sehingga kita dapat
menggunakannya secara optimal dan mengurangi dampak negatif dari
penggunaan unsur logam dan nonlogam tersebut.
B. BATASAN MASALAH
Adapun
batasan masalah dari penyusunan makalah ini terletak pada sifat-sifat
dari unsur logam dan nonlogam yang terdiri dari sifat fisis dan sifat
kimia, kemudian pada penggunaan unsur logam dan nonlogam tersebut di
dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LOGAM
Dalam kimia,
sebuah logam (bahasa Yunani: Metallon) adalah sebuah unsur kimia yang
siap membentuk ion (kation). Logam adalah salah satu dari tiga kelompok
unsur yang dibedakan oleh sifat ionisasi dan ikatan, bersama
dengan metaloid dan nonlogam.
Pengelompokan dikemukakan oleh Lavoisier, namun masih sangat sederhana, sebab antara unsur-unsur logam sendiri masih terdapat banyak perbedaan.
Dalam tabel
periodik, garis diagonal yang membedakan unsur logam dari nonlogam.
Unsur dalam garis ini adalah metaloid, kadangkala disebut semi-logam.
Unsur-unsur yang termasuk metaloid adalah Boron (B), Silikon (Si),
Germanium (Ge), Arsen (As), Antimon (Sb), Telurium (Te), Polonium (Po).
Logam sendiri terbagi menjadi beberapa kelompok, yaitu:
1. Alkali : Lithium (Li), Natrium (Na), Potassium (K), Rubidium (Rb), Cesium (Cs), Francium (Fr).
2. Logam Alkali Tanah : Beryllium (Be), Magnesium (Mg), Calcium (Ca), Strontium (Sr), Barium (Ba), Radium (Ra).
3. Logam Transisi : Lantanida dan Aktinida.
4. Logam
Lainnya : Aluminium (Al), Gallium (Ga), Indium (In), Thallium (Tl),
Ununtrium (Uut), Tin (Sn), Lead (Pb), Ununquadium (Uuq), Bismuth (Bi),
Ununpentium (Uup), Ununhexium (Uuh).
Beberapa logam terkenal adalah aluminium, tembaga, emas, timah, perak, titanium, uranium, dan zink.
B. NONLOGAM
Nonlogam adalah
kelompok unsur kimia yang bersifat elektronegatif, yaitu lebih mudah
menarik elektron valensi dari atom lain dari pada melepaskannya. Unsur-unsur yang termasuk dalam nonlogam adalah:
1. Halogen : Fluorine (F), Chlorine (Cl), Bromine (Br), Iodine (I), Astatine (At), Ununseptium (Uus).
2. Gas mulia : Helium (H), Neon (Ne), Argon (Ar), Krypton (Kr), Xenon (Xe), Radon (Rn), Ununoctium (Uuo).
3. Nonlogam lainnya : Hidrogen (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Phosphorus (F), Oxygen (O), Sulfur (B), Selenium (Se).
Sebagian
besar nonlogam ditemukan pada bagian atas tabel periodik, kecuali
hidrogen yang terletak pada bagian kiri atas bersama logam alkali.
Walaupun hanya terdiri dari 20 unsur, dibandingkan dengan lebih dari 80
lebih jenis logam, nonlogam merupakan penyusun sebagian besar isi bumi,
terutama lapisan luarnya.
Pada
tabel periodik, unsur-unsur di daerah perbatasan antara logam dan
nonlogam mempunyai sifat ganda. Misalnya unsur Boron (B) dan Silikon
(Si) merupakan unsur nonlogam yang memilki beberapa sifat logam yang
disebut unsur metaloid.
C. SIFAT FISIS LOGAM
Pada umumnya unsur logam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Logam
akan memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan
frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat.
Contohnya, emas (Au), perak (Ag), besi (Fe), dan seng (Zn).
2. Logam
dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga
logam akan sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh
elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini
menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas ditransferkan
melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.
3. Logam
juga dapat menghantarkan listrik karena elektronnya terdelokalisasi
bebas bergerak di seluruh bagian struktur atom. Tembaga (Cu) sering
dipakai dalam pembuatan kawat penghantar lisrik.
4. Meabilitas,
yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah menjadi bentuk
lembaran. Sifat ini digunakan oleh pandai besi untuk membuat sepatu kuda
dari batangan logam. Gulungan baja (besi) penggiling menggunakan sifat
ini saat mereka mengulung batangan baja menjadi lembaran tipis untuk
pembuatan alat-alat rumah tangga. Hal ini karena kemampuan atom-atom
logam untuk menggelimpang antara atom yang satu dengan atom yang lain
menjadi posisi yang baru tanpa memutuskan ikatan logam.
5. Duktilitas yaitu
kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan sifatnya yang mudah
meregang jika ditarik. Tembaga (Cu) dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan kawat.
6. Semua
logam merupakan padatan pada suhu kamar dengan pengecualian raksa atau
merkuri (Hg) yang berupa cairan pada suhu kamar.
7. Semua logam bersifat keras, kecuali natrium (Na) dan kalium (Ca), yang lunak dan dapat dipotong dengan pisau.
8. Umumnya logam memiliki kepadatan yang tinggi sehingga terasa berat jika dibawa.
9. Logam juga dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
10. Logam dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya besi (Fe).
D. SIFAT FISIS NONLOGAM
Pada umumnya unsur nonlogam mempunyai sifat fisis, antara lain:
1. Nonlogam tidak dapat memantulkan sinar yang datang sehingga nonlogam tidak terlihat mengkilat.
2. Nonlogam tidak dapat menghantarkan panas dan listrik sehingga disebut sebagai isolator.
3. Nonlogam sangat rapuh sehingga tidak dapat ditarik menjadi kabel atau ditempa menjadi lembaran.
4. Densitas
atau kepadatannya pun relatif rendah sehingga terasa ringan jika
dibawa dan tidak bersifat diamagnetik (dapat ditarik magnet).
5. Nonlogam
berupa padatan, cairan dan gas pada suhu kamar. Contohnya padatan
Carbon (C), cairan Bromin (Br) dan gas Hidrogen (H).
E. SIFAT KIMIA LOGAM
Sifat-sifat kimia logam antara lain:
1.. Logam
memiliki energi ionisasi yang rendah, oleh karena itu logam cenderung
melepaskan elektronnya dengan mudah. Logam cenderung melepaskan
elektron daripada menangkap elektron untuk membentuk kation. Logam
berikatan dengan lainnya untuk mencapai stabil. Contohnya, Na+ Mg2+ Al3+ .
2. Umumnya
logam cenderung memiliki titik leleh titik didih yang tinggi karena
kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu
dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang
terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan
atom-atomnya.Sifat titik leleh menunjukkan kekerasan logam, titik leleh
yang tinggi artinya logamnya keras, sedangkan titik leleh rendah
artinya logamnya lemah. Semua logam memiliki titik leleh yang tinggi,
kecuali merkuri (Hg), cerium (Ce), galium (Ga), timah (Sn) dan timbal
(Pb).
3. Logam memiliki 1 sampai 3 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Kebanyakan logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk membentuk logam hidroksida. Contonya:
logam oksida + air logam hidroksida
Na2O (s) + H2O (l) 2NaOH (aq)
CaO (s) + H2O (l) Ca(OH)2 (aq)
5. Logam oksida bereaksi dengan asam membentuk garam dan air. Contohnya:
logam oksida + asam garam + air
MgO (s) + 2HCl (aq) MgCl 2 (aq) + H2O (l)
NiO (s) + H2SO4 (aq) NiSO4 (aq) + H2O (l)
F. SIFAT KIMIA NONLOGAM
Sifat-sifat kimia yang dimiliki unsur nonlogam antara lain:
1. Jika dilihat dari konfigurasi elektronnya, unsur-unsur nonlogam cenderung menangkap
elektron karena memiliki energi ionisasi yang besar untuk membentuk anion. Contohnya, Cl- O2- N3- .
2. Umumnya unsur nonlogam memiliki titik leleh dan titik didih yang relatif rendah jika dibandingkan dengan unsur logam.
3. Nonlogam memiliki 4 sampai 8 elektron dalam kulit terluar dari atom-atomnya.
4. Nonlogam yang bereaksi dengan logam akan membentuk garam.
nonlogam + logam garam
3Br 2 (l) + 2Al (s) 2AlBr 3 (s)
5. Kebanyakan nonlogam oksida yang larut dalam air akan bereaksi membentuk asam. Contohnya:
nonlogam oksida + air asam
CO2 (g) + H2O (l) H2CO3 (aq)
6. Nonlogam dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
nonlogam oksida + basa garam + air
CO 2 (g) + 2NaOH (aq) Na2CO3 (aq) + H2O (l)
G. PENGGUNAAN LOGAM
Umumnya,
logam bermanfaat bagi manusia, karena penggunaannya di
bidang industri, pertanian, dan kedokteran. Contohnya, merkuri yang
digunakan dalam proses klor alkali. Proses klor alkali merupakan proses elektrolisis yang berperan penting dalam industri manufaktur dan pemurnian zat kimia. Beberapa
zat kimia yang dapat diperoleh dengan proses elektrolisis
adalah natrium (Na), kalsium (Ca), magnesium (Mg), aluminium (Al),
tembaga, seng, perak, hidrogen, klor, fluor, natrium hidroksida, kalium
dikromat, dan kalium permanganat. Proses elektrolisis
larutan natrium klorida tersebut merupakan proses klor alkali.
Elektrolisis larutan NaCl menghasilkan natrium hidroksida di
katode (kutub positif) dan gas klor di anode (kutub negatif).
Pada
industri angkasa luar dan profesi kedokteran dibutuhkan bahan yang
kuat, tahan karat, dan bersifat noniritin, seperti aloi titanium. Sebagian jenis logam merupakan unsur penting karena dibutuhkan dalam berbagai fungsi biokimiawi. Pada
zaman dahulu, logam tertentu, seperti tembaga, besi,
dan timah digunakan untuk membuat peralatan, perlengkapan mesin,
dan senjata.
Secara
umum logam mulia berarti logam-logam termasuk paduannya yang biasa
dijadikan perhiasan, antara lain emas, perak, perunggu dan platina.
Logam-logam tersebut memiliki warna yang bagus, tahan karat, lunak dan
terdapat dalam jumlah yang sedikit di alam, sehingga harganya mahal.
Emas dan perak memiliki sifat penghantar listrik yang sangat baik
sehingga banyak dipakai untuk melapisi konektor-konektor pada perangkat
elektronik.
Kemampuan
logam untuk meregang apabila ditarik disebut duktilitas. Kemampuan
logam meregang dan menghantarkan listrik dimanfaatkan untuk membuat
kawat atau kabel, contohnya tembaga. Kemampuan logam berubah bentuk jika
ditempa disebut maleabilitas. Kemampuan logam berubah bentuk jika
ditempa dimanfaatkan untuk membuat berbagai macam jenis barang, misalnya
golok, pisau, cangkul, dan lain-lain.
Sebagai
konduktor panas yang baik, logam juga digunakan untuk membuat panci.
Logam bersifat kuat sehingga dapat digunakan untuk membangun rangka
bangunan dan jembatan. Logam juga dapat menimbulkan suara dering yang
nyaring jika dipukul, maka logam juga dapat digunakan dalam pembuatan
bel.
Logam
berat adalah logam dengan massa jenis lima atau lebih, dengan nomor
atom 22 sampai dengan 92. Namun logam berat dianggap berbahaya bagi
kesehatan apabila terakumulasi secara berlebihan di dalam tubuh manusia.
Beberapa logam tersebut di antaranya bersifat
membangkitkan kanker (karsinogen). Demikian pula dengan bahan pangan
dengan kandungan logam berat tinggi dianggap tidak layak konsumsi.
Kasus-kasus
pencemaran lingkungan menyebabkan banyak bahan pangan mengandung logam
berat berlebihan. Kasus yang populer adalah sindrom Minamata, sebagai
akibat akumulasi raksa (Hg) dalam tubuh ikan konsumsi.
Di Indonesia, pernah dilaporkan bahwa ikan-ikan di Teluk Jakarta juga memiliki kandungan raksa (Hg) yang tinggi. Udang dari tambak Sidoarjo pun
pernah ditolak oleh importir dari Jepang karena dinilai memiliki
kandungan Kadmium (Cd) dan Timbal (Pb) yang melebihi ambang batas. Diduga
logam-logam ini merupakan dampak buangan limbah industri di
sekitarnya. Kakao dari Indonesia juga pernah ditolak pada lelang
internasional karena dinilai memiliki kandungan Cd di atas ambang batas
yang diizinkan. Cd diduga berasal dari pupuk TSP yang diberikan pada tanaman di perkebunan.
H. PENGGUNAAN NONLOGAM
Belerang merupakan endapan gas belerang yang membatu. Terbentuknya belerang karena aktifitas vulkanisme. Belerang (Su) ini banyak digunakan di berbagai macam industri, misalnya
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
pupuk, kertas, cat, plastik, bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban, industri gula pasir, aki, industri kimia, bahan peledak, pertenunan, film dan fotografi, industri logam dan besi baja, bahan korek api, obat-obatan dan lain-lain.
Belerang atau sulfur ini tersebar di Pegunungan Ijen (Jawa Timur), Dataran Tinggi
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Dieng (Jawa Tengah), dan Tangkuban Perahu (Jawa Barat).
Fosfat
merupakan bahan endapan dari kotoran kelelawar dan burung. Fosfat
terdapat di daerah karst terutama di dalam gua-gua. Pemanfaatannya
digunakan untuk bahan utama pupuk fosfat. Tersebar di Bojonegoro (Jawa
Timur), Ajibarang (Jawa Tengah), dan Bogor (Jawa Barat).
Contoh
dari carbon (C) adalah intan atau berlian. Intan dalam tingkatan
kekerasan batuan, merupakan batuan yang mempunyai tingkatan kekerasan
paling tinggi, sehingga intan bisa digunakan untuk mengiris kaca dan
marmer. Intan berasal dari endapan tumbuhan jenis pakis-pakisan yang
telah mengalami proses yang sangat panjang dan lama. Pemanfaatan utama
intan ialah digunakan sebagai perhiasan. Mineral intan tersebar di
Martapura (Kalimantan Selatan),
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
Longiram (Kalimantan Timur), Sei Pinang (Kalimantan Tengah), dan Muara Mengkiang (Kalimantan barat).
Karbon
monoksida (CO) lebih dikenal karena sifatnya yang beracun daripada
kegunaannya. Gas ini dapat berikatan dengan haemoglobin dalam darah
sehingga menghalangi fungsi utama darah sebagai pengangkut oksigen. Gas
CO tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. CO di udara berasal
dari pembakaran tak sempurna dalam mesin kendaraan bermotor dan
industri. Beberapa penggunaan CO adalah sebagai reduktor pada pengolahan
logam, sebagai bahan baku untuk membuat methanol dan merupakan
komponen berbagai jenis bahan bakar gas.
Gas CO2 tidak beracun, tetapi jika kadarnya terlalu besar (10-20%) dapat membuat pingsan dan merusak sistem pernapasan. CO2 terbentuk
pada pembakaran bahan bakar yang mengandung karbon seperti batu bara,
minyak bumi, gas alam dan kayu. Gas ini juga dihasilkan pada pernapasan
makhluk hidup. Karbon dioksida komersial diperoleh dari pembakaran
residu penyulingan minyak bumi. Dalam jumlah besar juga diperoleh
sebagai hasil samping produksi urea dan pembuatan alkohol dari proses
peragian. Beberapa penggunaan komersial karbon dioksida adalah karbon
dioksida padat yang disebut es kering digunakan sebagai pendingin, untuk
memadamkan kebakaran dan untuk membuat minuman ringan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Sifat
fisis logam adalah mengkilat, konduktor panas dan listrik, merenggang
jika ditarik, mudah ditempa, berupa padatan dalam suhu kamar, dapat
ditarik oleh magnet, memiliki kepadatan yang tinggi dan berbunyi nyaring
jika dipukul. Hal ini juga berlaku sebaliknya untuk unsur nonlogam,
namun nonlogam dapat berupa padat cair dan gas dalam suhu kamar.
2. Sifat
kimia logam adalah mudah melepas elektron sehingga membentuk kation,
memiliki 1 sampai 3 elektron valensi, titik leleh dan titik didihnya
relatif tinggi, logam oksida yang larut dalam air bereaksi untuk
membentuk logam hidroksida dan logam oksida bereaksi
dengan asam membentuk garam dan air.
3. Sifat
kimia nonlogam adalah mudah menangkap elektron sehingga membentuk
anion, memiliki 4 sampai 8 elektron di kulit terluarnya, titik leleh dan
titik didihnya rendah, dapat bereaksi dengan logam membentuk
garam, nonlogam oksida yang larut dalam air bereaksi membentuk asam
dan juga dapat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
B. SARAN
Dengan
terselesainya makalah yang berjudul “Sifat-sifat dan Penggunaan Unsur
Logam dan Nonlogam“ ini, penulis berharap agar penyusunan laporan
penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya..
Penulis
sangat berharap kepada para pembaca setelah membaca makalah ini, dapat
meningkatkan potensi pembaca dalam penggunaan unsur-unsur logam dan
nonlogam baik di dalam kehidupan sehari-hari maupun di bidang industri
secara lebih efektif dan efisien.sehingga dapat memperoleh keuntungan
yang maksimal. Mengingat begitu banyaknya unsur-unsur yang terkandung di
dalam bumi kita ini.
0 komentar:
Posting Komentar
Harap Memberikan Komentar Dengan Menggunakan kata-kata yang Selayaknya Jangan SPAM Ya